Beranda | Artikel
Bolehkah Seorang Wanita Menyembelih Kurban?
Minggu, 6 Oktober 2013

Bolehkah seorang wanita menyembelih kurban? Ataukah kurban hanya boleh dari laki-laki?

Syaikh Musthofa Al ‘Adwai hafizhohullah membuat soal jawab dalam hal ini dan beliau ditanya, “Bolehkah wanita menyembelih kurban?”

Beliau menjawab, “Iya boleh bagi wanita menyembelih kurban. Seperti itu tidaklah terlarang. Bahkan Imam Bukhari pernah mengeluarkan hadits dari Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu,

أَنَّ جَارِيَةً لَهُمْ كَانَتْ تَرْعَى غَنَمًا بِسَلْعٍ ، فَأَبْصَرَتْ بِشَاةٍ مِنْ غَنَمِهَا مَوْتًا ، فَكَسَرَتْ حَجَرًا فَذَبَحَتْهَا ، فَقَالَ لأَهْلِهِ لاَ تَأْكُلُوا حَتَّى آتِىَ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَأَسْأَلَهُ ، أَوْ حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْهِ مَنْ يَسْأَلُهُ . فَأَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَوْ بَعَثَ إِلَيْهِ فَأَمَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِأَكْلِهَا

“Ada seorang budak wanita menggembalakan kambing di daerah Sale’. Ternyata dia melihat di antara kurbannya ada yang akan mati. Lalu ia segera memecah batu, lantas ia menyembelihnya. Beliau mengatakan pada keluarganya, “Janganlah kalian makan hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang lantas aku yang menanyakannya atau aku mengutus seseorang untuk bertanya padanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang lantas beliau memerintahkan untuk memakan hasil sembelihan tersebut.” (Jaami’ Ahkamin Nisaa’, 5: 603)

Wallahu a’lam.

Referensi:

Jaami’ Ahkamin Nisaa’, Syaikh Musthofa Al ‘Adawi, terbitan Dar Ibni ‘Affan, cetakan pertama, tahun 1419 H.

Baso Ino, Terminal 3 Soekarno Hatta, 1 Dzulhijjah 1434 H menjelang keberangkatan Jakarta – Yogyakarta

Artikel www.rumaysho.com


Artikel asli: https://rumaysho.com/3676-bolehkah-seorang-wanita-menyembelih-kurban.html